Dampak dari kekerasan verbal ke anak |
Pertanyaan :
Saya seorang wanita berusia 27 tahun. Saya berasal dari keluarga kelas menengah. Saya sulung dari empat bersaudara (terakhir laki2). Permasalahan yg saya alami cukup complicated dan tidak mungkin saya ceritakan semuanya. Saya hanya ceritakan intisarinya disini. Ayah saya org yg sangat pesimis dalam memandang hidup. Dia selalu melarang ini itu dan akan menjadi sgt marah bila saya tdk menurutinya. Sementara ibu saya, yg selama ini menjadi tulang punggung keluarga, sering meremehkan saya dan senang menjelek2an saya didepan tamu sedari kecil. Saya selalu merasa tidak berdaya dan menyalahkan diri saya. Pernah tante saya buka kursus dan menyuruh saya untuk mengelolanya,padahal saya baru lulus kuliah, orang tua saya tidak pernah sekalipun menyemangati atau memotivasi saya dalam memimpin kursus tsb. Yg ada hanya sindiran bahwa saya tidak becus padahal saya benar2 bekerja keras untuk kursus tsb selama 4 thn (akhirnya keluar krn tdk tahan dgn tekanan keluarga yg merasa pekerjaan saya rendah). Tp lain perlakuannya terhdp adik laki2 saya yang buka bisnis garmen di usia muda dan lumayan sukses. Ibu saya sgt bangga kpdnya dan memuji dia. Ortu sering melontarkan kata2 yg menurut saya pedas. Harus diakui, entah krn saya sulung, perasaan saya sgt sensitif. Akibat perlakuan ortu saya jadi serba takut dan tdk berani berbuat kesalahan. Saya selalu merasa tdk berguna sbg anak. Apapun yg saya lakukan dan katakan selalu terasa salah dimata mereka. Saya org yg sgt tdk pede dan introvert. Saya juga menjadi pesimis dlm menjalani hidup. Bagaimanapun saya berusaha untuk berbaur dengan org, tapi org2 selalu merasa malas untuk bergaul dengan saya. Saya selalu minder takut berbuat salah. Saya tidak pernah berpacaran sampai skrg. Krisis pede saya sdh sampai titik nol bahkan minus. Pernah saya terpikir utk bunuh diri.Saya sering menangis tanpa sebab dan mudah marah. Mood saya suka berubah2. Ortu tdk pernah berusaha mengetahui masalah saya. Pelecehan mental mereka sudah sgt melekat di hati. Mohon solusi untuk masalah saya krn saya merasa sgt depresi. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih banyak.
Jawaban :
Hai kak RP, salam kenal dari kami ya. Kami berusaha memposisikan diri sebagai kak RP. kekerasan verbal yang dilakukan orang tua tentunya sangat membekas di hati anaknya. Orang tua seperti itu lupa bahwa anak-anak sangat mempercayai apa yang diucapkan oleh orang tuanya.
Jika orang tua berkata si anak tidak berguna maka si anak percaya bahwa dirinya betul-betul tidak berguna. Tidak mudah untuk membedakan apa yang diucapkan oleh orang tua serius atau bercanda. Dan apakah semua maksud orang tua baik ? sebagai orang tua terkadang merasakan jengkel atau kecewa kepada anaknya jika anaknya kurang berprestasi seperti teman-temannya.
Maksud orang tua memilih kekerasan verbal terhadap anaknya mungkin mendidik. Maksud dan tujuan baik hanya akan terwujud baik jika dilakukan dengan cara yang baik pula. Nah di kasus kak RP sudah terlanjur mempunyai citra diri yang negatif terhadap diri kakak dan kabar baiknya kakak mempunyai kesadaran untuk terbuka dengan kami, tidak berlarut-larut menutup diri.
Nah jika sudah terjadi seperti ini yang bisa dilakukan kak RP adalah tetap terbuka dengan orang lain, jangan biarkan “doktrin-doktrin negatif” dari orang tua kakak membayangi diri kakak. Coba tulis kak, apa saja tujuan-tujuan kakak kedepan. Contoh : mempunyai banyak teman, menambah soft skill kakak, temukan hobi kakak yang bikin semangat dan coba realisasikan pelan-pelan.
Proses tidak mengkhianati hasil kan kak. Tetap semangat ya kak, jika perlu mencurahkan uneg-uneg tentu kami sangat terbuka. Hubungi kami segera ya kak. Kami tunggu progress positifnya.
0 komentar:
Posting Komentar